Saat ini, tingkat
perekonomian Indonesia berada di peringkat 16 besar dari seluruh negara
di
dunia. Akuntansi sendiri memiliki peran penting dalam perekonomian
Indonesia karena
setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan
informasi
akuntansi. Keadaan inilah yang menjadikan akuntansi sebagai suatu bidang
profesi
yang sangat dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Apa saja yang
merupakan tanggung jawab utama dari seorang akuntan?
Tanggung jawabnya
meliputi :
Merencanakan dan mengontrol arus kas
perusahaan (cashflow).
Mengumpulkan dan menganalisa data
dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan
perusahaan.
Mengelola perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan.
Merencanakan dan mengkoordinasikan
penyusunan anggaran perusahaan
Dengan tanggung jawab yang berat,
gaji yang diterima oleh akuntan pun tidak sembarangan. Hasil dari Survey
Gajimu, gaji akuntan per bulan menurut tingkat pengalaman kerja adalah :
Jenis Pekerjaan
Tahun Pengalaman
Tidak ada pengalaman
(dalam Rupiah)
Kurang dari 5 tahun
(dalam Rupiah)
5 – 10 tahun (dalam
Rupiah)
Lebih dari 10 tahun
(dalam Rupiah)
Akuntan
1.830.953
2.021.493
– 3.195.797
3.452.976 – 4.689.080
> 5.104.908
Apabila Anda
berminat menjadi seorang akuntan, inilah latar belakang pendidikan dan
keahlian
yang dibutuhkan :
Latar belakang pendidikan
Untuk posisi sebagai Staff akuntansi/
keuangan - Minimal D3 (Diploma 3) jurusan akuntansi dengan pengalaman
minimal 2
tahun di posisi yang sama.
Untuk posisi sebagai Manager Akuntan
- Pendidikan Minimal S-1 (Strata Satu) dalam bidang keuangan atau
akuntansi.
Keahlian dan Kemampuan
Pemahaman mengenai standar akuntansi
di Indonesia.
Pemahaman mengenai sistem keuangan
dan akuntansi (komputerisasi).
“Aku jadi pusing... Aku mau beli
kapal jadi aku hutang A = 50 juta dan B = 50 juta sehingga totalnya =
100 juta. Aku membeli kapal dengan harga 97 juta, jadi uangnya sisa 3
juta. Untuk mengurangi hutang, aku mengembalikan 1 juta ke A, 1 juta
ke B, dan 1 juta sisanya aku kantongi. Jadi hutangku dengan si A = 49
juta dan hutang dengan si B = 49 juta. Tetapi bila dijumlahkan = 49
juta + 49 juta = 98 juta + 1 juta di kantongku = totalnya ada 99 juta,
padahal tadi awalnya ada 100 juta. Bagaimana ini???”
Pertanyaan ini jangan dikira remeh temeh nggak penting loh. Pertanyaan
ini bahkan pernah diterbangkan sesuka hati di ruang T300 alias ruang
yang biasa dipakai untuk pendadaran. Jadi, kunci pertanyaannya di
mana? Nah, karena pertanyaan inilah si Penulis merasa ilmu akuntansi
yang didapat 365 hari x 4 tahun ini ternyata memang benar-benar
bermanfaat (lebih banyak manfaat daripada madharatnya *edisi Bulan
Ramadhan*). Jadi di manakah kuncinya? Hmm... tahukah rumus dasar
akuntansi yang selalu dipakai sejuta umat? Bunyinya:
Aset = Modal + Utang
Kenapa begitu? Karena para akuntan itu adalah orang yang “nyinyir”,
“cerewet”, “banyak tanya” dan bukan orang gampangan, terutama gampang
percaya (sebutan gampang untuk skeptis). Jadi, daripada omongan orang,
dia lebih percaya dengan bukti yang bisa dilihat di depan mata, bisa
diitung, diterawang, diraba (quizflash: mirip dengan karakter zodiak
apa hayo?). Dasar si akuntan yang banyak tanya, kalau ada aset pasti
dia tanya, dapat dari mana? Modal sendiri atau utang orang lain?
Nah, dalam kasus di atas ketika ingin membeli kapal, si aktor yang
bingung (sebut saja Bunga) meminjam masing-masing uang 50 juta pada si A
dan si B. Jadi, uang yang di tangannya ada 100 juta. Uang yang
dipegang Bunga dinamakan aset. Ketika dia membeli kapal seharga 97 juta
dan uangnya sisa 3 juta, namanya tetap saja aset hanya saja dalam
bentuk uang kas dan kapal (sama-sama bisa dilihat kan? Ini buat lebih
gampangnya, nggak termasuk intangible asset yaaa). Nah, saat Bunga
mengembalikan uangnya ke si A dan si B masing-masing 1 juta, maka dia
tinggal memiliki utang ke si A dan si B masng-masing 49 juta. Lalu uang
yang dia pegang 1 juta bagaimana? Benar! Uang itu kalau dijumlah
dengan harga kapal totalnya 98 juta, sama dengan total utangnya. Masih
bingung? Begini gampangnya...
Aset = Utang + Modal
100 juta (kas) = 50 juta (pinjam si A) + 50 juta (pinjam si B) + 0
(modal sendiri)
97 juta (kapal) + 3 juta (kas) = 50 juta (pinjam si A) + 50 juta (pinjam
si B)
Saat Bunga mengembalikan uang pada si A dan si B masing-masing 1 juta
maka...
97 juta (kapal) + 1 juta (kas) = 49 juta (pinjam si A) + 49 juta (pinjam
si B)
Mudah kan? Ternyata hanya seperti itu ya... hahaha~ Inilah salah satu
kegunaan Akuntansi! :)
finance: prinsipnya dialah yang pegang uang, dia punya otorisasi untuk
mengeluarkan dan menerima uang, baik itu uang kas (biasanya dipegang
"Kasir"), maupun uang-uang yang ada di bank, deposito, dan investasi
keuangan lainnya. selain itu, finance juga harus bisa mengatur kebutuhan
uang kas perusahaan.
akuntan/akunting: tugas utamanya: catat, periksa, lapor...dia mencatat
semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan kantor. Setelah
dicatat, harus diotorisasi oleh departemen terkait. misalnya yang
menyangkut biaya iklan harus otorisasi bagian marketing, biaya reparasi
harus otorisasi ke bagian umum...setelah selesai diotorisasi, dilakukan periksa ulang apakah semua transaksi telah dicatat sebagaimana
mestinya, di akun-akun yang tepat. Pada akhir bulan/triwulan/semester/akhir
tahun setelah itu dibuat laporan (yang dinamakan Laporan Keuangan) yang
terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan
Perubahan Modal, plus Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK biasanya akhir
tahun aja). tugas tambahan akunting biasanya juga harus menghitung berapa
pajak perusahaan.
ilustrasi: jika ada tagihan misalnya , tagihan biaya listrik atau telepon,
biasanya masuk ke akunting terlebih dahulu untuk dicatat, kemudian baru dibayar oleh
finance, jadi terdapat kontrol internal yang menjamin uang perusahaan
digunakan untuk hal-hal yang semestinya.
Perlu Anda ketahui secara garis besar akuntan dapat digolongkan
menjadi:
Akuntan Publik (public accountants), Pengertian
akuntan publik itu sendiri ialah seorang akuntan independen yang
memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja
secara bebas, biasanya mereka membangun sebuah kantor. Dan termasuk
orang yang bekerja di kantor tadi juga dinamakan akuntan publik.Tapi
untuk berpraktik sebagai akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan,
seseorang harus mempunyai izin dari departemen keuangan. Adapun jasa2
yang diberikannya seperti :
Akuntan manajemen atau disebut juga akuntan intern
adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi,
Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala
bagian akuntansi. Tugas yang dikerjakan yakni seperti:
1). penyusunan sistem akuntansi.
2). penyusuanan laporan keuangan akuntansi kepada pihak-pihak di luar
perusahaan.
3). penyusunan laporan keuangan akuntansi kepada pihak manajemen.
4). penyusunan laporan anggaran.
5). menangani masalah perpajakan.
6). melakukan pemeriksaan intern.
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
badan-badan Pemerintahan, seperti di departemen2, Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BEPEKA),
Direktorat Jendral Pajak, dll. Disamping tiga golongan akuntan yang
telah dijelaskan, terdapat akuntan “pendidik” tugasnya ialah dalam
mendidik pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum
pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi
Anda
mungkin berpikir bahwa semua bidang akuntasi adalah sama. Namun, anda akan
menemukan beberapa bidang spesialisasi akuntansi dalam praktiknya. Dua bidang
yang paling sering ditemui adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial.
Bidang lainnya meliputu akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntansi pajak,
sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi untuk organisasi nonlaba,
dan akuntansi sosial.
1.Akuntansi
Keuangan : sangat terkait dengan pencatatan dan
pelaporan data dan aktivitas ekonomi suatu peusahaan.
2.Akuntansi
Manajerial : menggunakan akuntansi keuangan maupun
data estimasi untuk membantu manajemen dalam menjalankan aktivitas operasional
harian dan merencanakan aktivitas operasional di masa depan.
Akuntan
yang bekerja diperusahaan atau organisasi nirlaba dikatakan sebagai akuntan
swasta atau cukup dikenal dengan akuntan. Sedangkan akuntan yang memberikan
jasa untuk mendapatkan imbalan atau honor disebut akuntan publik.
Perusahaan
manufaktur membeli bahan baku, mengolah bahan baku menggunakan tenaga kerja dan
biaya overhead menjadi produkjadi dan
menjual ke pelanggan dan pembeli. Fungsi akuntansi dalam perusahaan
manufakturyaitu pencatatan atas proses
produksi. Pencatatan akuntansi di perusahaan maufaktur dilakukan dengan
menggunakan metode perpectual dan periodik.
Pengeluaran-pengeluaran
yang terjadi di perusahaan manufaktur dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1.Pengeluaran
produsi : semua pengeluaran yang terkait dengan kegiatan proses produsi
2.Pengeluaran
non-produksi : pengeluaran-pengeluaran yang tidak terkait langsung dengan
kegiatan proses produksi.
KOMPONEN PENGELUARAN (
HARGA POKOK ) PRODUKSI
a.Pengeluaran
bahan baku langsung : terdiri dari pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh
bahan bakulangsung yang digunakan dalam
prses produksi.
b.Pengeluaran
tenaga kerja langsung : terdiri dari pengeluaran-pengeluaran untuk membayar
upah tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk pengolahan bahan baku menjadi
produk jadi.
c.Pengeluaran
overhead pabrik : terdiri dari semua jenis pengeluaran produksi yang tidak
memenuhi kriteria sebagai pengeluaran bahan baku langsung atau pengeluaran
tenaga kerja langsung.
PENCATATAN
AKUNTANSI DALAM PROSES PRODUKSI
Secara
umum proses produksi di perusahaan manufaktur terdiri dari 3 tahap, yaitu :
Pertama, perusahaan membeli bahan baku dari pemasok dan memasukkan bahan baku
ke proses produksi. Kedua, perusahaan membutuhkan tenaga kerja dan fasilitas
pendukung untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi produk jadi.Ketiga, menghasilkan produk jadi.
Akuntansi
melakukan pencatatan untuk setiap tahap dalam siklus proses produksi
diperusahaan manufaktur.
1.Pertama,
perusahaan mencatat pembelian dan penggunaan bahan baku untuk diproses menjadi
barang dalam prses.
a.Pembelian
bahan baku Persediaan bahan bakuxx Utang/kasxx
b.Penggunaan bahan baku
Persediaan barang dalam prosesxx persediaan bahan bakuxx
biaya overhead pabrikxx persediaan bahn bakuxx
2.Kedua, perusahaan mengakui pengeluaran tenaga
kerja dan juga pengeluaran overhead pabrik selama pemrosesan bahan baku menjadi
barang dalam proses.
a.Pembayaran biaya tenaga
kerja
biaya tenaga kerja pabrikxx kasxx
3.Ketiga, pada saat barang dalam proses telah
selesai maka perusahaan mengakui adanya produk jadi.
Persediaan produk jadixx
Persediaan barang dalam prosesxx
4.Keempat,
produk jadi tersebut dijual melalui transaksi jual beli dengan dengan para pelanggan.
Akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik pihak internal maupun pihak eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.
Beberapa pengguna informasi akuntansi meliputi:
1. Pemilik / owners/ Investor
Informasi akuntansi
diperlukan baik oleh calon investor atau investor. Calon investor
perlu melakukan analisis risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan
dapat diterima dari rencana penanaman modal yang akan dilakukan. Setelah
menjadi investor mereka perlu untuk memonitoring kinerja perusahaan.
Investor melakukan kegiatan baik perencanaan dan monitoring
investasinya melalui analisis laporan keuangan perusahaan.
2. Kreditur
Kreditur
membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan debitur atau calon
debitur untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunganya.
Kemampuan untuk mengembalikan pinjaman ini sangat tergantung pada
besarnya keuntungan (laba) dan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan
operasi perusahaan debitur. Melalui analisis laporan keuangan perusahaan
debitur, kreditur dapat mengetahui kondisi di atas.
3. Karyawan
Karyawan
berkepentingan untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas
perusahaan dimana mereka bekerja karena kelangsungan hidupnya sangat
tergantung kondisi perusahaan tersebut termasuk pula jaminan hidup
setelah mereka pensiun. Akuntansi dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh karyawan tersebut.
4. Pelanggan
Pelanggan
mempunyai kepentingan dengan kelangsungan hidup perusahaan terutama
mereka yang sangat membutuhkan produk produk perusahaan dalam jangka
panjang dan sulit untuk digantikan oleh produk perusahaan lainnya.
5. Pemerintah
Salah
satu sumber pendapatan pemerintah adalah dari sektor pajak. Perusahaan
merupakan salah satu wajib pajak. Pemerintah berkepentingan untuk
memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menetapkan jenis pajak
dan besarnya kewajiban pajak yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.
6. Pemasok
Pemasok atau supplier
berkepentingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi
utang atas pembelian barang atau jasa dari mereka pada saat jatuh tempo.
Informasi akuntansi dapat memberikan (gambaran) tentang besarnya
aset lancar yang dapat menjamin pembayaran utang utang di atas.
7. Manajer
Manajer adalah orang yang diberi wewewnang oleh pemilik untuk mengoperasikan perusahaan. Untuk itu manajer membutuhkan informasi akuntansi guna perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan.
8. Masyarakat
Laporan keuangan
dapat menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Informasi
ini berguna untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap ekonomi
nasional misalnya jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah modal yang
ditanamkan dalam perusahaan.
____________________
Akuntansi didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa dan dari proses kegiatannya.
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya
dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan
lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan
bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan
sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi
dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen
untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba,
laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau
organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan
nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu
laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat
bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Menurut The Oxford Advance Learner’s Dictionary,
akuntabilitas adalah required or expected to give an explanation for
one’s action. Dengan kata lain, dalam akuntabilitas terkandung kewajiban
untuk menyajikan dan melaporkan segala tindak tanduk dan kegiatannya
terutama di bidang administrasi keuangan kepada pihak yang lebih
tinggi/atasannya.
Menurut J.B. Ghartey, akuntabilitas ditujukan
untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan
pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan
bagaimana.
Ledvina V. Carino, mengatakan akuntabilitas
merupakan suatu evoluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas
baik masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada jauh di luar
tanggungjawab dan kewenangannya. Dengan demikian, dalam setiap tingkah
lakunya seorang pejabat pemerintah mutlak harus selalu memperhatikan
lingkungan.. Ada 4 (empat) dimensi yang membedakan akuntabilitas dengan
yang lain, yaitu siapa yang harus melaksanakan akuntabilitas; kepada
siapa dia berakuntabilitas; apa standar yang digunakan untuk penilaian
akuntabilitasnya; dan nilai akuntabilitas itu sendiri.
Deklarasi
Tokyo mengenai petunjuk akuntabilitas public (tahun 1985) menetapkan
definisi bahwa akuntabilitas merupakan kewajiban-kewajiban dari
individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola
sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat
menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggung-jawaban fiscal, manajerial,
dan program.
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Asas Akuntabilitas”
adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh
sebab itu seseorang yang mendapatkan amanat harus
mempertanggungjawabkannya kepada orang-orang yang memberinya
kepercayaan.
Lebih jauh, LAN RI dan BPKP (2001: 29) menjelaskan pembagian akuntabilitas sebagai berikut:
a. Akuntabilitas keuangan
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggung jawaban mengenai
integritas keuangan, pengangkatan dan ketaatan terhadap peraturan
perundangan. Sasaran pertanggung jawaban ini adalah laporan keuangan
yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang mencakup
penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah.
b. Akuntabilitas manfaat
Akuntabilitas manfaat (efektivitas) pada dasarnya memberi perhatian
kepada hasil dari kegiatan-kegiatan pemerintahan. Dalam hal ini, seluruh
aparat pemerintahan dipandang berkemampuan menjawab pencapaian tujuan
(dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya) dan tidak hanya sekedar
kepatuhan terhadap kebutuhan hirarki atau prosedur. Efektivitas yang
harus dicapai bukan hanya berupa output akan tetapi yang lebih penting
adalah efektivitas dari sudut pandang output akan tetapi yang lebih
penting adalah efektivitas dari sudut pandang outcome. Akuntabilitas
manfaat hampir sama dengan akuntabilitas progam.
c. Akuntabilitas Prosedural
Akuntabilitas prosedural merupakan pertanggung jawaban mengenai apakah
suatu prosedur penetapan dan pelaksanaan suatu kebijakan telah
mempertimbangkan masalah moralitas, etika, kepastian hukum, dan ketaatan
pada keputusan politis untuk mendukung pencapaian tujuan akhir yang
telah dietapkan. Pengertian akuntabilitas prosedural ini adalah
sebagaimana dengan akuntabilitas proses.
Berdasarkan
deskripsi akuntabilitas yang demikian itu, maka akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung
jawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban. Berdasarkan pada pengertian yang demikian itu, maka
semua Instansi Pemerintah, Badan dan Lembaga Negara di Pusat dan Daerah
sesuai dengan tugas pokok masing-masing harus memahami lingkup
akuntabilitasnya masing-masing, karena akuntabilitas yang diminta
meliputi keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan misi Instansi yang
bersangkutan. (LAN RI dan BPKP, 2001: 43)
Aktiva tetap adalah aktiva berumuran panjang yang digunakan dalam operasi perusahaan.
Aktiva berumuran panjang yang dibeli untuk dijual kembali, tidak termasuk aktiva tetap tetapi termasuk investasi.
Harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah semua pengeluaran untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut, sampai siap digunakan.
Pengeluaran untuk aktiva tetap yang tidak membuat aktiva siap pakai dan tidak menambah manfaat aktiva, maka tidak termasuk harga perolehan aktiva tetap, tetapi termasuk beban, antara lain : - Kerusakan akibat kekerasan/ jatuh.
- Kesalahan pemasangan.
- Kerusakan selama bongkar pasang.
Aktiva Donasi ( sumbangan )
Diterima tanah sumbangan dari Walikota setempat : Tanah
Pendapatan dari tanah sumbangan
Beban Penyusutan adalah beban atas penurunan kemampuan pemanfaatan aktiva tetap.
3 faktor yang menentukan besarnya beban penyusutan tiap periode:
Obligasi
adalah surat tanda berhutang kepada pemegangnya
Nilai nominal obligasi biasanya
USD. 1000,00
Harga obligasi dinyatakan sebagai
presentase dan nilai nominal
Obligasi yang mempunyai tanggal
jatuh yang samadari suatu penerbitan disebut obligasi berjangka
Obligasi yang mempunyai beberapa
tanggal jatuh tempo (berbeda) disebut obligasi berseri
Obligasi yang ditukar dengan
saham biasa disebut obligasi konvertibel
Obligasi yang dapat ditebus
sebelum jatuh tempo disebut obligasi yang dapat ditarik (Callable Bond)
2faktor
yang mempengaruhi harga jual pada saat penerbitan obligasi yaitu:
1. Nilai
nominal
2. Bunga
obligasi = suku bunga kupon = suku bunga kontrak
3. Tingkat
bunga pasar = suku bunga efektif
Jika suku bunga pasar = suku
bunga kontrak, maka harga jual sebesar nilai nominal
Jika suku bunga pasar > suku
bunga kontrak, maka harga jual dibawah nilai nominal
Jika suku bunga pasar < suku
bunga kontrak, maka harga jual diatas nilai nominal
Nilai sekarang dari nilai nominal
= nilai nominal x nilai sekarang dari USD. 1,00 dengan bunga majemuk untuk
periode dan % bunga yang bersangkutan
Nilai sekarang dari pembayaran
bunga obligasi periodik = bunga tiap periode x nilai sekarang dari anuitas
USD.1,00 untuk periode dan % bunga yang bersangkutan
Obligasi
berkupon Nol
adalah obligasi yang diterbitkan
tanpa bunga. Obligasi ini dijual dengan diskonto yang tinggi
Dana
Pelunasan Obligasi
Dana khusus yang disediakan untuk
pelunasan obligasi yang dicatat dalam akun “dana pelunasan obligasi” yang dilaporkan di neraca sebagai investasi
(setelah aktiva lancar)
Penebusan
Obligasi
Perusahaan
dapat menarik obligasinya sebelum jatuh tempo, jika suku bunga pasar turun
sebelum obligasi diterbitkan
Perusahaan
akan menjual obligasi baru dengan bunga yang lebih rendah dan menggunakan dana
hasil penjualan obligasi baru tersebut untuk menembus obligasi lama. Dengan demikian
perusahaan dapat menghemat beban bunga di masa depan
Normalnya,
harga penebusan obligasi diatas nilai nominal
Nilai
buku obligasi = nilai nominal utang obligasi + Premi yang belum diamortisasi –
diskonto yang belum diamortisasi
Investasi Dalam Obligasi
Jika obligasi dibeli antara 2
tanggal bunga, maka pembeli membayar bunga aknal (mulai tanggal bunga terakhir
s/d tanggal pembelian), dengan mendebit “pendapatan bunga”
Jika harga beli obligasi ≠ nilai
nominal, maka premi / diskonto harus diamortoisasikan sepanjang umur obligasi,
untuk investor jangka panjang dengan jurnal sebagai berikut:
Amortisasi premi = Pendapatan
Bunga X
Investasi
dalam Obligasi X
Amortisasi Diskonto = Investasi
dalam Obligasi X
Pendapatan Bunga X
Penjualan investasi dalam
obligasi
Penjual menerima harga jual
ditambah bunga aknal (mulai tanggal bunga terakhir s/d tanggal pembelian)
Penjual harus mengamortisasi
Premi / diskonto untuk tahun berjalan s/d tanggal penjualan
Penyajian Investasi dalam
Obligasi di Neraca
Investasi ini dilaporkan sebesar
harga pokok – amortisasi premi + amortisasi diskonto
Nilai pasar juga diungkap dalam
catatan laporan keuangan