Kamis, 21 Juni 2012

Gaji dan Tanggung Jawab Seorang Akuntan

Saat ini, tingkat perekonomian Indonesia berada di peringkat 16 besar dari seluruh negara di dunia. Akuntansi sendiri memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan inilah yang menjadikan akuntansi sebagai suatu bidang profesi yang sangat dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Apa saja yang merupakan tanggung jawab utama dari seorang akuntan?
Tanggung jawabnya meliputi :
  • Merencanakan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow).
  • Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
  • Mengelola perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan.
  • Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan
Dengan tanggung jawab yang berat, gaji yang diterima oleh akuntan pun tidak sembarangan. Hasil dari Survey Gajimu, gaji akuntan per bulan menurut tingkat pengalaman kerja adalah :
Jenis Pekerjaan
Tahun Pengalaman
Tidak ada
pengalaman
(dalam Rupiah)
Kurang dari 5
tahun (dalam
Rupiah)
5 – 10 tahun
(dalam Rupiah)
Lebih dari 10
tahun (dalam
Rupiah)
Akuntan
1.830.953
2.021.493 –
3.195.797
3.452.976 –
4.689.080
> 5.104.908
Apabila Anda berminat menjadi seorang akuntan, inilah latar belakang pendidikan dan keahlian yang dibutuhkan :
  1. Latar belakang pendidikan
    • Untuk posisi sebagai Staff akuntansi/ keuangan - Minimal D3 (Diploma 3) jurusan akuntansi dengan pengalaman minimal 2 tahun di posisi yang sama.
    • Untuk posisi sebagai Manager Akuntan - Pendidikan Minimal S-1 (Strata Satu) dalam bidang keuangan atau akuntansi.
  2. Keahlian dan Kemampuan
    • Pemahaman mengenai standar akuntansi di Indonesia.
    • Pemahaman mengenai sistem keuangan dan akuntansi (komputerisasi).
    • Pemahaman mengenai perpajakan

TEKA-TEKI AKUNTANSI

“Aku jadi pusing... Aku mau beli kapal jadi aku hutang A = 50 juta dan B = 50 juta sehingga totalnya = 100 juta. Aku membeli kapal dengan harga 97 juta, jadi uangnya sisa 3 juta. Untuk mengurangi hutang, aku mengembalikan 1 juta ke A, 1 juta ke B, dan 1 juta sisanya aku kantongi. Jadi hutangku dengan si A = 49 juta dan hutang dengan si B = 49 juta. Tetapi bila dijumlahkan = 49 juta + 49 juta = 98 juta + 1 juta di kantongku = totalnya ada 99 juta, padahal tadi awalnya ada 100 juta. Bagaimana ini???”

Pertanyaan ini jangan dikira remeh temeh nggak penting loh. Pertanyaan ini bahkan pernah diterbangkan sesuka hati di ruang T300 alias ruang yang biasa dipakai untuk pendadaran. Jadi, kunci pertanyaannya di mana? Nah, karena pertanyaan inilah si Penulis merasa ilmu akuntansi yang didapat 365 hari x 4 tahun ini ternyata memang benar-benar bermanfaat (lebih banyak manfaat daripada madharatnya *edisi Bulan Ramadhan*). Jadi di manakah kuncinya? Hmm... tahukah rumus dasar akuntansi yang selalu dipakai sejuta umat? Bunyinya:

Aset = Modal + Utang
Kenapa begitu? Karena para akuntan itu adalah orang yang “nyinyir”, “cerewet”, “banyak tanya” dan bukan orang gampangan, terutama gampang percaya (sebutan gampang untuk skeptis). Jadi, daripada omongan orang, dia lebih percaya dengan bukti yang bisa dilihat di depan mata, bisa diitung, diterawang, diraba (quizflash: mirip dengan karakter zodiak apa hayo?). Dasar si akuntan yang banyak tanya, kalau ada aset pasti dia tanya, dapat dari mana? Modal sendiri atau utang orang lain?

Nah, dalam kasus di atas ketika ingin membeli kapal, si aktor yang bingung (sebut saja Bunga) meminjam masing-masing uang 50 juta pada si A dan si B. Jadi, uang yang di tangannya ada 100 juta. Uang yang dipegang Bunga dinamakan aset. Ketika dia membeli kapal seharga 97 juta dan uangnya sisa 3 juta, namanya tetap saja aset hanya saja dalam bentuk uang kas dan kapal (sama-sama bisa dilihat kan? Ini buat lebih gampangnya, nggak termasuk intangible asset yaaa). Nah, saat Bunga mengembalikan uangnya ke si A dan si B masing-masing 1 juta, maka dia tinggal memiliki utang ke si A dan si B masng-masing 49 juta. Lalu uang yang dia pegang 1 juta bagaimana? Benar! Uang itu kalau dijumlah dengan harga kapal totalnya 98 juta, sama dengan total utangnya. Masih bingung? Begini gampangnya...

Aset = Utang + Modal
100 juta (kas) = 50 juta (pinjam si A) + 50 juta (pinjam si B) + 0 (modal sendiri)
97 juta (kapal) + 3 juta (kas) = 50 juta (pinjam si A) + 50 juta (pinjam si B)
Saat Bunga mengembalikan uang pada si A dan si B masing-masing 1 juta maka...
97 juta (kapal) + 1 juta (kas) = 49 juta (pinjam si A) + 49 juta (pinjam si B)
Mudah kan? Ternyata hanya seperti itu ya... hahaha~ Inilah salah satu kegunaan Akuntansi! :)

PERBEDAAN TUGAS SEORANG AKUNTAN DAN FINANCE

finance: prinsipnya dialah yang pegang uang, dia punya otorisasi untuk mengeluarkan dan menerima uang, baik itu uang kas (biasanya dipegang "Kasir"), maupun uang-uang yang ada di bank, deposito, dan investasi keuangan lainnya. selain itu, finance juga harus bisa mengatur kebutuhan uang kas perusahaan.

akuntan/akunting: tugas utamanya: catat, periksa, lapor...dia mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan kantor. Setelah dicatat, harus diotorisasi oleh departemen terkait. misalnya yang menyangkut biaya iklan harus otorisasi bagian marketing, biaya reparasi harus otorisasi ke bagian umum...setelah selesai diotorisasi, dilakukan periksa ulang apakah semua transaksi telah dicatat sebagaimana mestinya, di akun-akun yang tepat. Pada akhir bulan/triwulan/semester/akhir tahun setelah itu dibuat laporan (yang dinamakan Laporan Keuangan) yang terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal, plus Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK biasanya akhir tahun aja). tugas tambahan akunting biasanya juga harus menghitung berapa pajak perusahaan.

ilustrasi: jika ada tagihan misalnya , tagihan biaya listrik atau telepon, biasanya masuk ke akunting terlebih dahulu untuk dicatat, kemudian baru dibayar oleh finance, jadi terdapat kontrol internal yang menjamin uang perusahaan digunakan untuk hal-hal yang semestinya.

PEKERJAAN SEORANG AKUNTAN

Perlu Anda ketahui secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:
  • Akuntan Publik (public accountants), Pengertian akuntan publik itu sendiri ialah seorang akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas, biasanya mereka membangun sebuah kantor. Dan termasuk orang yang bekerja di kantor tadi juga dinamakan akuntan publik.Tapi untuk berpraktik sebagai akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus mempunyai izin dari departemen keuangan. Adapun jasa2 yang diberikannya seperti :
1). jasa pemeriksaan audit
2). jasa perpajakan (tax service)
3). jasa konsultasi manajemen (management advisory services)
4). jasa akuntansi (accounting services).
  • Akuntan manajemen atau disebut juga akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi, Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi. Tugas yang dikerjakan yakni seperti:
    1). penyusunan sistem akuntansi.
    2). penyusuanan laporan keuangan akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
    3). penyusunan laporan keuangan akuntansi kepada pihak manajemen.
    4). penyusunan laporan anggaran.
    5). menangani masalah perpajakan.
    6). melakukan pemeriksaan intern.
  • Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan Pemerintahan, seperti di departemen2, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BEPEKA), Direktorat Jendral Pajak, dll. Disamping tiga golongan akuntan yang telah dijelaskan, terdapat akuntan “pendidik” tugasnya ialah dalam mendidik pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi

PROFESI AKUNTAN


Anda mungkin berpikir bahwa semua bidang akuntasi adalah sama. Namun, anda akan menemukan beberapa bidang spesialisasi akuntansi dalam praktiknya. Dua bidang yang paling sering ditemui adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial. Bidang lainnya meliputu akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntansi pajak, sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi untuk organisasi nonlaba, dan akuntansi sosial.
1.      Akuntansi Keuangan : sangat terkait dengan pencatatan dan pelaporan data dan aktivitas ekonomi suatu peusahaan.
2.      Akuntansi Manajerial : menggunakan akuntansi keuangan maupun data estimasi untuk membantu manajemen dalam menjalankan aktivitas operasional harian dan merencanakan aktivitas operasional di masa depan.
Akuntan yang bekerja diperusahaan atau organisasi nirlaba dikatakan sebagai akuntan swasta atau cukup dikenal dengan akuntan. Sedangkan akuntan yang memberikan jasa untuk mendapatkan imbalan atau honor disebut akuntan publik.

AKUNTANSI DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR


KARAKTERISTIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perusahaan manufaktur membeli bahan baku, mengolah bahan baku menggunakan tenaga kerja dan biaya overhead menjadi produk  jadi dan menjual ke pelanggan dan pembeli. Fungsi akuntansi dalam perusahaan manufaktur  yaitu pencatatan atas proses produksi. Pencatatan akuntansi di perusahaan maufaktur dilakukan dengan menggunakan metode perpectual dan periodik.
Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi di perusahaan manufaktur dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1.      Pengeluaran produsi : semua pengeluaran yang terkait dengan kegiatan proses produsi
2.      Pengeluaran non-produksi : pengeluaran-pengeluaran yang tidak terkait langsung dengan kegiatan proses produksi.

KOMPONEN PENGELUARAN ( HARGA POKOK ) PRODUKSI
a.       Pengeluaran bahan baku langsung : terdiri dari pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh bahan baku  langsung yang digunakan dalam prses produksi.
b.      Pengeluaran tenaga kerja langsung : terdiri dari pengeluaran-pengeluaran untuk membayar upah tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
c.       Pengeluaran overhead pabrik : terdiri dari semua jenis pengeluaran produksi yang tidak memenuhi kriteria sebagai pengeluaran bahan baku langsung atau pengeluaran tenaga kerja langsung.

PENCATATAN AKUNTANSI DALAM PROSES PRODUKSI
Secara umum proses produksi di perusahaan manufaktur terdiri dari 3 tahap, yaitu : Pertama, perusahaan membeli bahan baku dari pemasok dan memasukkan bahan baku ke proses produksi. Kedua, perusahaan membutuhkan tenaga kerja dan fasilitas pendukung untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi produk jadi.  Ketiga, menghasilkan produk jadi.
Akuntansi melakukan pencatatan untuk setiap tahap dalam siklus proses produksi diperusahaan manufaktur.
1.      Pertama, perusahaan mencatat pembelian dan penggunaan bahan baku untuk diproses menjadi barang dalam prses.
a.        Pembelian bahan baku
 Persediaan bahan baku                 xx
          Utang/kas                                        xx
b.      Penggunaan bahan baku
Persediaan barang dalam proses   xx
        persediaan bahan baku                                  xx
biaya overhead pabrik                   xx
        persediaan bahn baku                                    xx

2.       Kedua, perusahaan mengakui pengeluaran tenaga kerja dan juga pengeluaran overhead pabrik selama pemrosesan bahan baku menjadi barang dalam proses.
a.       Pembayaran biaya tenaga kerja
biaya tenaga kerja pabrik              xx
      kas                                                       xx

3.       Ketiga, pada saat barang dalam proses telah selesai maka perusahaan mengakui adanya produk jadi.
Persediaan produk jadi                 xx
      Persediaan barang dalam proses         xx
4.      Keempat, produk jadi tersebut dijual melalui transaksi jual beli dengan  dengan para pelanggan.
Piutang dagang/kas                       xx
      Penjualan                                             xx
HPP                                               xx
      Persediaan roduk jadi                         xx

Sabtu, 16 Juni 2012

Pengguna Akuntansi

Akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik pihak internal maupun pihak eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.
Beberapa pengguna informasi akuntansi meliputi:
 
1. Pemilik / owners/ Investor
Informasi akuntansi diperlukan baik oleh calon investor atau investor.  Calon investor perlu melakukan analisis risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan dapat diterima dari rencana penanaman modal yang akan dilakukan. Setelah menjadi investor mereka perlu untuk memonitoring kinerja perusahaan. Investor melakukan kegiatan baik perencanaan dan monitoring investasinya melalui analisis laporan keuangan perusahaan.
 
2. Kreditur
Kreditur membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan debitur atau calon debitur untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunganya. Kemampuan untuk mengembalikan pinjaman ini sangat tergantung pada besarnya keuntungan (laba) dan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan debitur. Melalui analisis laporan keuangan perusahaan debitur, kreditur dapat mengetahui kondisi di atas.
 
3. Karyawan
Karyawan berkepentingan untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas perusahaan dimana mereka bekerja karena kelangsungan hidupnya sangat tergantung kondisi perusahaan tersebut termasuk pula jaminan hidup setelah mereka pensiun. Akuntansi dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh karyawan tersebut.
 
4. Pelanggan
Pelanggan mempunyai kepentingan dengan kelangsungan hidup perusahaan terutama mereka yang sangat membutuhkan produk produk perusahaan dalam jangka panjang dan sulit untuk digantikan oleh produk perusahaan lainnya.
 
5. Pemerintah
Salah satu sumber pendapatan pemerintah adalah dari sektor pajak. Perusahaan merupakan salah satu wajib pajak. Pemerintah berkepentingan untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menetapkan jenis pajak dan besarnya kewajiban pajak yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.
 
6. Pemasok
Pemasok atau supplier berkepentingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang atas pembelian barang atau jasa dari mereka pada saat jatuh tempo. Informasi akuntansi dapat memberikan (gambaran) tentang besarnya aset lancar yang dapat menjamin pembayaran utang utang di atas.
 
7. Manajer
Manajer adalah orang yang diberi wewewnang oleh pemilik untuk mengoperasikan perusahaan. Untuk itu manajer membutuhkan informasi akuntansi guna perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan.
 
8. Masyarakat
Laporan keuangan dapat menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Informasi ini berguna untuk menilai kontribusi perusahaan terhadap ekonomi nasional misalnya jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.
____________________
Akuntansi didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa dan dari proses kegiatannya.

Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi - Definisi, Arti, Fungsi dan Kegunaan - Belajar Ilmu Akutansi / Accounting

Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

Akuntabilitas Menurut The Oxford Advance Learner’s Dictionary

Menurut The Oxford Advance Learner’s Dictionary, akuntabilitas adalah required or expected to give an explanation for one’s action. Dengan kata lain, dalam akuntabilitas terkandung kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan segala tindak tanduk dan kegiatannya terutama di bidang administrasi keuangan kepada pihak yang lebih tinggi/atasannya.

Menurut J.B. Ghartey, akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan bagaimana.

Ledvina V. Carino, mengatakan akuntabilitas merupakan suatu evoluasi kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas baik masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada jauh di luar tanggungjawab dan kewenangannya. Dengan demikian, dalam setiap tingkah lakunya seorang pejabat pemerintah mutlak harus selalu memperhatikan lingkungan.. Ada 4 (empat) dimensi yang membedakan akuntabilitas dengan yang lain, yaitu siapa yang harus melaksanakan akuntabilitas; kepada siapa dia berakuntabilitas; apa standar yang digunakan untuk penilaian akuntabilitasnya; dan nilai akuntabilitas itu sendiri.

Deklarasi Tokyo mengenai petunjuk akuntabilitas public (tahun 1985) menetapkan definisi bahwa akuntabilitas merupakan kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggung-jawaban fiscal, manajerial, dan program.
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Asas Akuntabilitas” adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu seseorang yang mendapatkan amanat harus mempertanggungjawabkannya kepada orang-orang yang memberinya kepercayaan.

Lebih jauh, LAN RI dan BPKP (2001: 29) menjelaskan pembagian akuntabilitas sebagai berikut:
a. Akuntabilitas keuangan
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggung jawaban mengenai integritas keuangan, pengangkatan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. Sasaran pertanggung jawaban ini adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah.

b. Akuntabilitas manfaat
Akuntabilitas manfaat (efektivitas) pada dasarnya memberi perhatian kepada hasil dari kegiatan-kegiatan pemerintahan. Dalam hal ini, seluruh aparat pemerintahan dipandang berkemampuan menjawab pencapaian tujuan (dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya) dan tidak hanya sekedar kepatuhan terhadap kebutuhan hirarki atau prosedur. Efektivitas yang harus dicapai bukan hanya berupa output akan tetapi yang lebih penting adalah efektivitas dari sudut pandang output akan tetapi yang lebih penting adalah efektivitas dari sudut pandang outcome. Akuntabilitas manfaat hampir sama dengan akuntabilitas progam.

c. Akuntabilitas Prosedural
Akuntabilitas prosedural merupakan pertanggung jawaban mengenai apakah suatu prosedur penetapan dan pelaksanaan suatu kebijakan telah mempertimbangkan masalah moralitas, etika, kepastian hukum, dan ketaatan pada keputusan politis untuk mendukung pencapaian tujuan akhir yang telah dietapkan. Pengertian akuntabilitas prosedural ini adalah sebagaimana dengan akuntabilitas proses.
Berdasarkan deskripsi akuntabilitas yang demikian itu, maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Berdasarkan pada pengertian yang demikian itu, maka semua Instansi Pemerintah, Badan dan Lembaga Negara di Pusat dan Daerah sesuai dengan tugas pokok masing-masing harus memahami lingkup akuntabilitasnya masing-masing, karena akuntabilitas yang diminta meliputi keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan misi Instansi yang bersangkutan. (LAN RI dan BPKP, 2001: 43)

Aktiva Tetap

  • Aktiva tetap adalah aktiva berumuran panjang yang digunakan dalam operasi perusahaan.

  • Aktiva berumuran panjang yang dibeli untuk dijual kembali, tidak termasuk aktiva tetap tetapi termasuk investasi.


  • Harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah semua pengeluaran untuk mendapatkan aktiva tetap tersebut, sampai siap digunakan.

  • Pengeluaran untuk aktiva tetap yang tidak membuat aktiva siap pakai dan tidak menambah manfaat aktiva, maka tidak termasuk harga perolehan aktiva tetap, tetapi termasuk beban, antara lain : - Kerusakan akibat kekerasan/ jatuh.
                                                                                                                                    - Kesalahan pemasangan.
                                                                                                                                    - Kerusakan selama bongkar pasang.

  • Aktiva Donasi ( sumbangan )
          Diterima tanah sumbangan dari Walikota setempat : Tanah
                                                                                             Pendapatan dari tanah sumbangan

  • Beban Penyusutan adalah beban atas penurunan kemampuan pemanfaatan aktiva tetap.
  • 3 faktor yang menentukan besarnya beban penyusutan tiap periode: 
  1. Harga Perolehan
  2. Umur Ekonomis = Umur Manfaat
  3. Nilai Sisa = Nilai Residu = Nilai Rongsokan

  • Metode Penyusutan =   1. Metode Garis Lurus.
                                                        2. Metode Unit Produksi.
                                                    
                                                        3. Metode Saldo Menurun.

                                                        4. Metode Jumlah Angka Tahun.


Obligasi


Obligasi adalah surat tanda berhutang kepada pemegangnya
  • Nilai nominal obligasi biasanya USD. 1000,00
  • Harga obligasi dinyatakan sebagai presentase dan nilai nominal
  • Obligasi yang mempunyai tanggal jatuh yang samadari suatu penerbitan disebut obligasi berjangka
  • Obligasi yang mempunyai beberapa tanggal jatuh tempo (berbeda) disebut obligasi berseri
  • Obligasi yang ditukar dengan saham biasa disebut obligasi konvertibel
  • Obligasi yang dapat ditebus sebelum jatuh tempo disebut obligasi yang dapat ditarik (Callable Bond)


2        faktor yang mempengaruhi harga jual pada saat penerbitan obligasi yaitu:
1. Nilai nominal
2. Bunga obligasi = suku bunga kupon = suku bunga kontrak
3. Tingkat bunga pasar = suku bunga efektif

Jika suku bunga pasar = suku bunga kontrak, maka harga jual sebesar nilai nominal
Jika suku bunga pasar > suku bunga kontrak, maka harga jual dibawah nilai nominal
Jika suku bunga pasar < suku bunga kontrak, maka harga jual diatas nilai nominal

  • Nilai sekarang dari nilai nominal = nilai nominal x nilai sekarang dari USD. 1,00 dengan bunga majemuk untuk periode dan % bunga yang bersangkutan
  • Nilai sekarang dari pembayaran bunga obligasi periodik = bunga tiap periode x nilai sekarang dari anuitas USD.1,00 untuk periode dan % bunga yang bersangkutan

Obligasi berkupon Nol
adalah obligasi yang diterbitkan tanpa bunga. Obligasi ini dijual dengan diskonto yang tinggi

Dana Pelunasan Obligasi
Dana khusus yang disediakan untuk pelunasan obligasi yang dicatat dalam akun “dana pelunasan obligasi”  yang dilaporkan di neraca sebagai investasi (setelah aktiva lancar)

Penebusan Obligasi
  • Perusahaan dapat menarik obligasinya sebelum jatuh tempo, jika suku bunga pasar turun sebelum obligasi diterbitkan
  • Perusahaan akan menjual obligasi baru dengan bunga yang lebih rendah dan menggunakan dana hasil penjualan obligasi baru tersebut untuk menembus obligasi lama. Dengan demikian perusahaan dapat menghemat beban bunga di masa depan
  • Normalnya, harga penebusan obligasi diatas nilai nominal
  • Nilai buku obligasi = nilai nominal utang obligasi + Premi yang belum diamortisasi – diskonto yang belum diamortisasi



Investasi Dalam Obligasi
  • Jika obligasi dibeli antara 2 tanggal bunga, maka pembeli membayar bunga aknal (mulai tanggal bunga terakhir s/d tanggal pembelian), dengan mendebit “pendapatan bunga”
  • Jika harga beli obligasi ≠ nilai nominal, maka premi / diskonto harus diamortoisasikan sepanjang umur obligasi, untuk investor jangka panjang dengan jurnal sebagai berikut:

Amortisasi premi = Pendapatan Bunga                    X
                                    Investasi dalam Obligasi          X
Amortisasi Diskonto = Investasi dalam Obligasi      X
                                      Pendapatan Bunga                 X

Penjualan investasi dalam obligasi
  • Penjual menerima harga jual ditambah bunga aknal (mulai tanggal bunga terakhir s/d tanggal pembelian)
  • Penjual harus mengamortisasi Premi / diskonto untuk tahun berjalan s/d tanggal penjualan


Penyajian Investasi dalam Obligasi di Neraca
  • Investasi ini dilaporkan sebesar harga pokok – amortisasi premi + amortisasi diskonto
  • Nilai pasar juga diungkap dalam catatan laporan keuangan